17 Jan 2011

Gangguan belajar

Delila Nurfathia
S1 PERIKKLANAN

GANGGUAN BELAJAR
Faktor internal yang mempengaruhi kesuksesan adalah :
1.      Perkembangan fungsi otak-gizi selama hamil
2.      Emosi dan perilaku ibu selama dan sesudah hamil
3.      Kelainan genetik
4.      Kondisi kesehatan ibu (penyakit turunan)
5.      Proses kelahiran yang lama dan sulit
6.      Penyakit konvulsif
Beberapa kondisi yag dapat menyebabkan gangguan belajar :
1.      Not right man on the right place
2.      Anak superior
3.      Belum ada kesiapan belajar
4.      Reward and punishment tidak tepat
5.      Gangguan hubungan interpersonal
6.      Gangguan intrapsikis
7.      Model pendidikan yang memanjakan anak
8.      Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
9.      Autism
10.  Gangguan perilaku dan emosi karena ketergantungan obat/zat

Jenis-jenis Learning Difficulties (LD) :
1.      Dyslexia à kesulitan membaca
2.      Dyscalculia à kesulitan matematika
3.      Spelling dyslexia, spelling disorder à menulis ekspresif
4.      Disgrafia à kesulitan menulis

Mengenal lebih jauh tentang berbagai macam gangguan belajar :
Ø  DYSCALCULIA (math difficulty) à sulit menalar angka dan simbol. Kesulitan berhitung dan mengkalkulasikan anak.

Penyebabnya antara lain : lemah dalam proses penglihatan/visual, bermasalah dalam mengurutkan informasi detail, fobia matematika.

Ø  DYSGRAFIA adalah kelainan neurologis, kesulitan dalam mengharmonisasikan ingatan dengan penguasaan gerak ototnya secara otomais.

Menyusun Laporan Diagnosis Kasus sesuai dengan sistematika penulisan berikut ini :
1.      Identitas pribadi
2.      Perumusan masalah
3.      Informasi latar belakang
4.      Informasi diagnosis baku
5.      Gambaran kepribadian
6.      Psikodinamika
7.      Saran-saran
8.      Follow up

Resume Kepribadian


Resume KEPRIBADIAN (personality)

Berasal dari bahasa Latin àpesona” yang artinya à topeng.
Definisi kepribadian itu sendiri adalah pola prilaku manusia yang relatif menetap.

Big Five Personality Theory (L.L Thurstone 19934 dikembangkan Lewis Golberg 1993) :
1.      Openness experinence : keterbukaan pada pengalaman dan gagasan baru VS tradisional dan berorientasi pada rutinitas.
2.      Conscientiousness : memenuhi tugas, berencana, teratur VS santai, sopan.
3.      Extraversion : ceria dan berorientasi pada rangsangan diluar VS pendiam dan menghindari stimulus dari luar.
4.      Agreeableness : bersifat sosail, bersahabat, VS agresif, dominan.
5.      Neuroticsm : reaktif scr emosional, mudah emosi VS tenang, terkendali, optimis.

Beberapa hal yang mendukung terbentuknya kepribadian :
1.      Pengalaman umum à sesuai dengan fungsi, struktur, dan peran dalam masyarakat. Terkait dengan peran budaya setempat.
2.      Pengalaman khusus à keluar masuk penjara, kawin cerai, PHK, terlibat narkoba, dll.

Pembentukan identitas diri à suatu proses interegasi dari pengalaman sebelumnya sehingga membentuk kepribadian yang makin dewasa.
{  Imitasi à Keinginan untuk meniru orang lain
{  Identifikasi à Dorongan untuk menjadi identik dengan idolanya

Jenis-jenis kepribadian (Ernst Kretschmer) :
1.      Tipe Astheis : kurus, jangkung, mempunyai tempramen mirip penderita skizofrenia
2.      Tipe Atletis : tubuh tegap, seperti olahragawan, mempunyai tempramen mirip penderita epilepsy
3.      Tipe piknis : gemuk, pendek, mempunyai tempramen penderita manis-depresif

Menurut Carl Jung kepribadian dibedakan atas dasar karakteristik psikologis atau perilaku :
1.      Introvert : pemalu, cenderung menarik diri dan menyendiri, terutama ketika emosional
2.      Ektrovert : orang yg dalam keadaan tertekan cenderung menggabungkan diri dengan orang lain supaya bebannya berkurang
3.      Ambivert : campuran antara introvert dan ekstrovert

Kritik terhadap penggolongan kepribadian :
a.       Dapat mereduksi keseluruhan kepribadian manusia
b.      Tipologi kepribadian tidak memperhatikan bahwa manusia bersifat dinamis selalu berubah sesuai dengan situasi dan kondisi sementara tipologi kepribadian bersifat tetap
c.       Tipologi kepribadian kurang memperhatikan pengaruh kebudayaan dan lingkungan sekitar

6 Jan 2011

INTELEGENSI DAN MOTIVASI


Delila Nurfathia
S1 PERIKLANAN
Resume Materi Psikologi

INTELEGENSI DAN MOTIVASI

INTELIGENSI
Intelegensi adalah kemampuan untuk dapat mengolah lebih jauh hal-hal yang diamati. Kemampuannya meliputi umum dan khusus. Menurut L.L Thurstone ada 7 kemampuan khusus intelegensi antara lain : pemahaman lisan, kefasihan kata-kata, kemampuan angka, penglihatan ruang, ingatan asosiatif, kecepatan persepsi, dam penalaran.

Multiple Intelligence (Howard Gardner) :
1.      Kecerdasan bahasa (linguistic)
2.      Kecerdasan logika matematika
3.      Kecerdasan ruang
4.      Kecerdasan gerak tubuh
5.      Kecerdasan musik
6.      Kecerdasan antarpribadi
7.      Kecerdasan diri sendiri

Pengukuran Inteligensi (IQ) : umur mental : umur kalender X 100
Penggolongan inteligensi :
1.      Dibawah 55 : idiot
2.      55-70 : terbelakang
3.      70-90 : dibawah rata-rata
4.      90-100 : normal
5.      110-120 : diatas normal
6.      120-130 : superior
7.      130-140 : sangat superior
8.      Diatas 140 : genius (IQ Einsten 160)

Fluid intelligence adalah kemampuan proses informasi secara cepat, hubungan berpikir dan ingatan dalam bentuk analogi, mengingat rangkaian angka dan kategorisasi. Contoh à kemampuan anak-anak dan remaja untuk menghafal angka.
Crystallized intelligence adalah akumulasi informasi, keterampilan, dan strategi yang telah dipelajari selama hidup dan dapat diterapkan dalam memecahkan masalah. Contoh à kemampuan orang dewasa dan lansia dalam problem solving.
Faktor yang mempengaruhi inteligensi :
Ø  Kaum nativisme mengatakan bahwa inteligensi adalah faktor bawaan, karena individu lahir dengan keterbelakangan mental maka dewasanya juga akan keterbelakangan mental.
Ø  Kaum empirisme mengatakan bahwa inteligensi dapat dikembangkan oleh faktor lingkungan.
Ø  Kaum konvergensi mengatakan bahwa inteligensi merupakan interaksi antara faktor bawaan dan lingkungan. Tokoh konvergensi W. Stren dan Francis Galton. Contoh : kembar identik dirawat dan didik di lingkungan berbeda akan menghasilkan skor IQ berbeda, walaupun kembar identik.

MOTIVASI
Definisi : berasal dari bahasa Inggris “Motive” artinya gerak atau suatu gerakan. Dalam psikologi motif adalah gerakan yang dilakukan manusia, perilaku manusia, rangsangan, dorongan, atau pembangkit terjadinya suatu perbuatan atau perilaku. Adapun motivasi adalah keseluruhan proses gerakan tersebut yaitu situasi yang mendukung dorongan yang timbul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkan dari dorongan tersebut, tujuan akhir yang ingin dicapai dari suatu perilaku tertentu
Menurut Freud (tokoh Psikoanalisa) bahwa motif merupakan energi dalam dii manusia.. Setiap perilaku pasti berasal dari energi dasar yaitu naluri instink. Ada instink kehidupanàlibido. Ada pula instink kematian àbersifat negatif dan merusak.
Prinsip Homeostatic adalah kecendrungan manusia untuk mengusahakan kehidupannya dalam kondisi seimbang. Sehingga motif berguna sebagai energi dalam rangka mencapai keseimbangan tersebut, siklusnya adalah : ada ketidakseimbanganàmuncul kebutuhanàtimbul motifàtercipta perilakuàtercapai keseimbanganàmuncul keseimbangan baruàdst. Lingkaran motivasi manusia bersifat dinamis (berubah – ubah sesuai dengan kebutuhan) misalnya ingin makan, pakaian, rumah, kendaraan, perhiasan, pendidikan, dll. Sedangkan lingkaran motivasi pada hewan bersifat statis, artinya kebutuhan hewan tidak pernah jauh dari makan, minum, dan berkembangbiak.